About me

Feeds RSS
Feeds RSS

Minggu, 03 April 2011

Hormon Cinta

Kalau lagi jatuh cinta, kita bisa merasakan banyak hal. Ada yang lebih semangat, tapi sebagian lagi malah jadi lebih sering melamun dan malas-malasan. Dr. Arthur Arun dari York Psychologist menerangkan bahwa ada tiga tahapan yang kita alami saat jatuh cinta. 

Gairah
Hal inilah yang sering kita sebut sebagai cinta pada pandangan pertama. Di tahap awal jatuh cinta, kita dikendalikan oleh hormon seksual kita, yaitu testosteron pada laki-laki dan estrogen pada perempuan. Hormon inilah yang menyebabkan kita merasa tertarik pada lawan jenis.

Ketertarikan

Ketertarikan di sini maksudnya adalah rasa yang kita rasakan saat kita benar-benar jatuh cinta. Ada tiga zat yang akan mempengaruhi tubuh kita pada tahap ini.

  • Adrenalin. Zat ini menaikkan tekanan darah dan bikin jantung kita berdetak lebih kencang. Saat bertemu sama gebetan, zat inilah yang bikin kita jadi berkeringat karena deg-degan dan mulut menjadi kering.
  • Dopamin. Ini dia yang bikin kita jadi lebih bersemangat. Dopamin bikin energi kita bertambah, nggak gampang capek, dan lebih mudah fokus. Katanya efek zat ini sama dengan kokain. Wow!
  • Serotonin. Zat kimia ini sering dibilang zatnya orang jatuh cinta. Karena mereka lah yang bertanggung jawab saat wajah gebetan muncul terus di kepala kita. Hihihi...

Keterikatan
Keterikatan kita sama pacar, apalagi kalau sampai bisa berhubungan dalam waktu yang lama, ternyata juga disebabkan oleh hormon, lho.

  • Oksitosin. Hormon ini yang bikin kita jadi pengin sayang-sayangan sama pacar. Entah itu gandengan tangan, dirangkul, atau hanya duduk dekat pacar.
  • Vassopresin. Nah, keberadaan hormon ini bikin kita atau pacar, jadi ingin melindungi dan menjaga satu sama lain. Hormon ini juga yang menimbulkan rasa mengabdi dan bertahan dalam hubungan panjang.

Hmm... apakah saat ini kamu lagi terserang serbuan hormon cinta? Eit, tapi hati-hati juga lho, jangan sampai 'buta' gara-gara cinta dan akhirnya jadi rugi sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar